Mencekam! Jejak Dua Harimau Sumatera Terekam Kamera Berkeliaran di Perkebunan PTPN III Aceh Timur

Kabar mengejutkan dan menimbulkan kewaspadaan datang dari Kabupaten Aceh Timur. Jejak dua individu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), satwa dilindungi yang keberadaannya semakin terancam, terekam kamera pengawas (CCTV) berkeliaran di areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III yang berlokasi di Kecamatan Peunaron. Penampakan ini sontak membuat pihak perusahaan dan warga sekitar meningkatkan kewaspadaan.

Informasi mengenai keberadaan jejak dua Harimau Sumatera ini dikonfirmasi oleh Manager Kebun Julok PTPN III, melalui Asisten Kepala Tata Usaha (Askep KTU) Kebun Julok, Mursal. Menurut keterangannya yang dilansir dari Tribunnews Aceh, jejak kedua harimau tersebut terlihat jelas dalam rekaman kamera pengawas yang terpasang di lingkungan perkebunan. Pihaknya menduga, kedua harimau ini merupakan induk dan anaknya.

Menyusul penemuan jejak tersebut, pihak PTPN III Kebun Julok telah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memantau pergerakan kedua harimau dan mencegah potensi konflik dengan pekerja perkebunan maupun masyarakat yang beraktivitas di sekitar area tersebut. Imbauan kewaspadaan juga telah disampaikan kepada seluruh pekerja kebun untuk tidak beraktivitas sendirian, terutama pada malam hari atau di area yang berbatasan dengan kawasan hutan.

BKSDA Aceh diperkirakan akan segera menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan verifikasi lebih lanjut dan memasang kamera jebak tambahan guna memantau pergerakan kedua satwa dilindungi tersebut. Langkah-langkah mitigasi, seperti sosialisasi kepada masyarakat dan upaya penghalauan jika diperlukan, akan dipertimbangkan berdasarkan hasil pemantauan.

Keberadaan Harimau Sumatera di areal perkebunan diduga kuat terkait dengan penyusutan habitat alami akibat alih fungsi lahan dan aktivitas ilegal di kawasan hutan yang berbatasan dengan perkebunan. Pergerakan satwa dilindungi ini dalam mencari mangsa juga menjadi faktor kemungkinan lainnya.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat, khususnya pekerja perkebunan dan warga sekitar Kecamatan Peunaron, untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan. Jika melihat langsung keberadaan harimau, masyarakat diminta untuk tidak melakukan tindakan provokasi dan segera melaporkannya kepada pihak PTPN III atau BKSDA Aceh. Penanganan yang tepat dan terkoordinasi diharapkan dapat menjaga keselamatan manusia dan kelestarian Harimau Sumatera di Bumi Serambi Mekah.