Dalam kelompok tanaman hidrofit, tumbuhan yang beradaptasi hidup di lingkungan perairan, terdapat satu spesies yang cukup kontroversial namun memiliki kemampuan unik, yaitu eceng gondok (Eichhornia crassipes). Meskipun sering dianggap sebagai gulma invasif yang merugikan ekosistem air, eceng gondok juga memiliki potensi manfaat yang menarik. Mari kita telaah lebih dalam mengenai tanaman hidrofit yang satu ini.
Eceng gondok merupakan tanaman hidrofit mengapung yang dapat tumbuh dengan sangat cepat dan membentuk hamparan yang luas di permukaan air. Ciri khasnya terletak pada daunnya yang berbentuk oval dengan tangkai yang menggembung berisi udara, membantunya mengapung. Bunganya berwarna ungu muda yang cantik dan tersusun dalam rangkaian. Sebagai tanaman hidrofit, eceng gondok memiliki kemampuan menyerap nutrisi berlebih dan polutan dari air, sehingga dalam kondisi terkontrol dapat berperan dalam fitoremediasi atau pembersihan air.
Namun, pertumbuhan eceng gondok yang sangat cepat seringkali menjadi masalah serius. Hamparan eceng gondok yang terlalu padat dapat menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air, mengurangi kadar oksigen terlarut, dan mengganggu kehidupan organisme air lainnya. Selain itu, tanaman hidrofit ini juga dapat menghambat aliran air, mengganggu transportasi air, dan menjadi tempat berkembang biaknya vektor penyakit. Oleh karena itu, pengendalian populasi eceng gondok menjadi tantangan tersendiri di banyak perairan tawar di seluruh dunia.
Meskipun demikian, berbagai penelitian juga menunjukkan potensi manfaat eceng gondok. Biomassanya dapat diolah menjadi kompos, biogas, bahan baku kertas, bahkan sebagai pakan ternak setelah melalui proses pengolahan tertentu. Pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan baku alternatif ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah invasinya sekaligus memberikan nilai ekonomi. Jadi, meskipun sering dianggap sebagai gulma pengganggu, eceng gondok sebagai bagian dari kelompok tanaman hidrofit memiliki sisi menarik dan potensi manfaat yang perlu dikembangkan secara bijak. Pengelolaan yang tepat menjadi kunci untuk menyeimbangkan potensi manfaat dan dampak negatif dari tanaman hidrofit yang satu ini.