Tragis! Penemuan Jasad Petani Kopi Tertimbun Longsor di Bengkulu Setelah Pencarian Semalam

Kabar duka menyelimuti Desa Suka Makmur, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, setelah seorang petani kopi ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun longsor. Penemuan jasad korban, yang diketahui bernama Bapak Harjo (58 tahun), dilakukan oleh tim SAR gabungan pada Kamis pagi, 10 April 2025, sekitar pukul 07.00 WIB, setelah proses pencarian yang berlangsung semalaman.

Longsor yang terjadi pada Rabu sore, 9 April 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa jam. Bapak Harjo saat itu sedang berada di kebun kopi miliknya yang terletak di area perbukitan yang rawan longsor. Penemuan jasad korban dilakukan setelah tim SAR yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatan, TNI, Polri dari Polsek Air Nipis, dan dibantu oleh warga setempat melakukan penyisiran di area longsor.

Kepala BPBD Kabupaten Bengkulu Selatan, Bapak Feri Gustiawan, S.T., M.Si., dalam keterangan pers di lokasi kejadian pada Kamis pagi, membenarkan adanya penemuan jasad petani kopi tersebut. “Setelah melakukan pencarian intensif sejak semalam, pagi ini tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad Bapak Harjo dalam kondisi tertimbun material longsor. Evakuasi jasad korban dilakukan dengan hati-hati mengingat kondisi tanah yang masih labil,” ujar Bapak Feri.

Proses penemuan jasad korban sempat terkendala oleh kondisi medan yang sulit dan minimnya penerangan di malam hari. Namun, dengan semangat gotong royong dan koordinasi yang baik antar tim, akhirnya jasad Bapak Harjo berhasil ditemukan. Setelah dievakuasi, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Kapolsek Air Nipis, Iptu Indra Jaya, S.H., yang turut berada di lokasi pencarian, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas penemuan jasad korban. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah perbukitan dan rawan longsor, untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam, terutama saat terjadi hujan deras dengan durasi yang lama. “Kami mengimbau warga untuk selalu memantau kondisi lingkungan sekitar dan segera mengungsi jika dirasa ada potensi longsor,” tegas Iptu Indra Jaya.

Penemuan jasad Bapak Harjo ini menambah daftar panjang korban jiwa akibat bencana longsor di wilayah Bengkulu yang memiliki topografi berbukit dan curah hujan yang cukup tinggi. Pemerintah daerah setempat dan instansi terkait terus berupaya melakukan sosialisasi dan mitigasi bencana kepada masyarakat. Informasi mengenai daerah rawan longsor dan langkah-langkah pencegahan dapat diakses melalui website resmi BPBD Provinsi Bengkulu. Diharapkan, kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam.