Pangandaran – Petani di daerah Pangandaran kini tengah berduka setelah harga cengkih turun drastis, membuat sebagian besar petani terancam kesulitan. Harga cengkih yang semula cukup stabil, kini menurun hingga 50%, menyebabkan dampak besar bagi ekonomi petani setempat. Penurunan harga cengkih ini terjadi sejak awal tahun 2025 dan telah mempengaruhi pendapatan banyak keluarga petani di wilayah tersebut.
Harga cengkih turun signifikan akibat beberapa faktor, termasuk overproduksi dan penurunan permintaan dari pasar internasional. Sementara itu, beberapa petani mengungkapkan bahwa mereka terpaksa menjual hasil panen mereka dengan harga yang jauh lebih rendah dari sebelumnya. Hal ini semakin memperburuk kondisi keuangan mereka, yang sebagian besar bergantung pada hasil pertanian cengkih. Harga cengkih turun ini juga membuat mereka merasa khawatir akan masa depan sektor pertanian di Pangandaran.
Menurut seorang petani di Kecamatan Pangandaran, Ahmad (55), “Kami sangat terpuruk. Sebelumnya harga cengkih bisa mencapai Rp 100.000 per kilogram, namun kini harganya turun hingga Rp 50.000 saja. Kami sangat kesulitan memenuhi kebutuhan hidup dengan kondisi seperti ini.” Selain itu, petani lainnya juga melaporkan bahwa mereka kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga yang lebih murah, sehingga proses produksi cengkih semakin terbebani.
Dampak dari harga cengkih turun ini juga dirasakan oleh para pedagang dan pengepul yang biasa membeli cengkih dari petani. Mereka kini enggan membeli dalam jumlah banyak karena harga yang terus menurun, sehingga para petani hanya bisa menjual dalam jumlah sedikit dengan harga yang lebih rendah. Akibatnya, perekonomian daerah yang bergantung pada hasil pertanian cengkih mengalami penurunan yang signifikan.
Pada 10 April 2025, Dinas Pertanian Pangandaran mengadakan pertemuan dengan petani untuk membahas solusi dari penurunan harga ini. Salah satu langkah yang dibahas adalah mencari pasar baru untuk cengkih dan memperkenalkan produk olahan cengkih sebagai alternatif sumber pendapatan tambahan bagi petani. Namun, upaya tersebut masih memerlukan waktu dan usaha yang besar.
Sebagai solusi jangka panjang, beberapa petani mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan atau insentif untuk mendukung sektor pertanian cengkih agar lebih berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan harga cengkih bisa stabil kembali dan kesejahteraan petani di Pangandaran dapat terjaga.