Sulawesi kembali menyimpan kekayaan alam yang luar biasa melalui Pohon Dehaasia (Dehaasia kurrii), sebuah spesies pohon endemik yang dikenal dengan kualitas kayunya yang sangat kuat, berat, dan berwarna gelap, bahkan cenderung hitam. Keistimewaan kayunya ini menjadikan Pohon Dehaasia sebagai salah satu tanaman langka yang memiliki nilai ekonomi tinggi, namun juga rentan terhadap eksploitasi berlebihan. Distribusinya yang terbatas di beberapa wilayah Sulawesi semakin memperkuat statusnya sebagai tanaman langka yang memerlukan perhatian konservasi yang mendesak.
Habitat alami Pohon Dehaasia umumnya ditemukan di hutan-hutan dataran rendah dan perbukitan di Sulawesi. Hilangnya hutan akibat deforestasi untuk perkebunan dan pertanian menjadi ancaman utama bagi kelestarian tanaman langka ini. Penebangan liar yang tidak terkontrol untuk memanfaatkan kayunya yang berharga juga semakin mempercepat penurunan populasinya di alam liar. Berdasarkan catatan dari Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, luas sebaran Pohon Dehaasia di habitat aslinya diperkirakan terus menyusut dari tahun ke tahun.
Upaya penegakan hukum terhadap praktik penebangan ilegal tanaman langka ini terus dilakukan oleh pihak berwenang. Pada hari Kamis, 24 April 2025, tim gabungan dari Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Wilayah Sulawesi dan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan berhasil mengamankan sejumlah kayu olahan Dehaasia ilegal di sebuah gudang di Makassar. Dalam operasi tersebut, beberapa orang yang diduga terlibat dalam jaringan perdagangan kayu ilegal juga turut diamankan.
Berbagai upaya konservasi baik in-situ maupun ex-situ sedang diusahakan untuk melindungi tanaman langka ini dari kepunahan. Beberapa arboretum dan pusat konservasi tumbuhan di Sulawesi dan wilayah lain di Indonesia mulai melakukan penanaman dan pemeliharaan spesimen Pohon Dehaasia. Pada tanggal 15 Maret 2025, para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan studi lapangan di kawasan hutan Sulawesi Tenggara untuk mengidentifikasi populasi tersisa Pohon Dehaasia dan mengumpulkan data untuk strategi konservasi yang lebih efektif. Selain itu, program pembibitan dan penanaman kembali di lahan-lahan kritis juga mulai diinisiasi oleh beberapa organisasi lingkungan.
Pohon Dehaasia bukan hanya sekadar tanaman langka dengan kayu yang bernilai tinggi, tetapi juga merupakan bagian penting dari keanekaragaman hayati Sulawesi yang unik. Keberadaannya memiliki peran ekologis dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Melindungi tanaman langka ini adalah tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa kekayaan alam Indonesia ini tidak hilang ditelan waktu. Dukungan dari pemerintah, masyarakat lokal, pelaku usaha, dan seluruh elemen bangsa sangat dibutuhkan untuk menjamin kelestarian Pohon Dehaasia di masa depan.